Laman

Rabu, 13 April 2011

Awas ! Darah Bisa Stress, Bekam Solusinya

Hari senin 11 April 2011 setelah perkenalan singkat lewat Face Book dengan Salah seorang  Dosen Patobiologi Fakultas Ilmu Kesehatan UNMU Jember Bpk. Wahyudi Widada,SKp. MKep dan saya mendapat ijin untuk menulis kembali salah satu artikel beliau yang pernah dimuat di Tabloid Bekam ( Hidup sehat Secara Islami & Alami ), maka saya posting kali ini semoga bermanfaat bagi kita semua.

Awas ! Darah Bisa Stress,  Bekam Solusinya


Selama ini istilah stress lebih dikenal dengan sebagai kondisi kejiwaan. Ternyata lebih dari itu stress juga dialami darah yang mengalir dari tubuh kita, terutama bila darah merespon materi buruk yang masuk, diantaranya asap rokok.


Pada umumnya para perokok berharap dengan menghisap asap tembakau tersebut akan menurunkan ketegangan, lebih rileks dan sebagai  teman saat sendiri atau ketika dicekam dingin, sehingga bagi sebagian orang rokok sudah menjadi kebutuhan. Namun ironisnya, ketika orang tersebut mencoba meredakan stress kejiwaan dengan merokok justru malah stress tersebut berpindah pada sel darah merah di tubuhnya. Dampak stress yang menyerang darah juga tidak kalah fatal, dalam jangka waktu lama hal ini akan menjadi pencetus terjadinya kanker. Na,uzu Billahi Minzalik….
Stress pada sel darah merah adalah sebuah realita. Sel darah dikatakan mengidap stress ketika terjadi perubahan sel darah normal yang mengalami stress oksidatif, atau berubahnya ikatan kimia darahh akibat serangan nyawa radikal bebas yang memicu serangan oksidasi. Stress oksidatif yang menyerang darah dapat merubah lingkungan darah dan mengkibatkan sel darah merah menyimpang dari homeostasis (reaksi alami tubuh yang mempertahankan konsentrasi zat di tubuh agar senantiasa konstan). Sementara penyimpangan homeostasis tubuh dapat merugikan sel darah merah.
Metabolism oksigen di dalam sel darah merah merupakan rangkaian proses yang kompleks dan saling terkait serta berlangsung terus selama 120 hari. Kerusakan pada sel darah merah dapat mengganggu fungsinya yaitu mengantarkan oksigen untuk pernapasan bagi sel. Untuk meindungi sel darah merah, di dalam sel darah merah terdapat senyawa antioksidan alami dengan kadar yang tinggi meliputi superoxide dismutase (SOD), catalase dan glutathione peroxidase (GPx). Oleh sebab  itu dapat dikatakan sel darah merah merupakan sel tubuh  yang berfungsi ssangay vital.
Sel darah merah adalah salah satu sel yang sangat  rentan terhadap radikal bebas. Sel darah merah tidak mempunyai inti sel. Jika terjadi kerusakan akibat polusi asap rokok, emisi kendaraan, makanan dan minuman yang tidak sehat dan lain-lain, dia tidak dapat mempertahankan kadar antioksidan ( yang normalnya didapat secara alami ) tersebut dengan cara mensintesisnya.
Sel darah merah dapat beradaptasi ketika terjadi serangan agen yang menybabkan oksidasi sel. Namun apabila oksidasi sel melebihi batas oksidasi sel melebihi batas toleransi sel darah merah gagal beradaptasi. Hal ini bias terjadi ketika interaksi dengan stressor ( penyebab stresss oksidatif ) berlangsung lama dan dengan intensitas yang kuat sehingga sel darah merah mengalami exhausted (kelelahan). Jika hal ini dibiarkan terjadi dalam waktu lama akan terjadi denaturasi spektrin (kerusakan dinding) sel darah merah yang bersifat permanen dan menurunkan fungsi sel darah merah dalam menopang kehidupan.
Interaksi stressor yang berlangsung lama semisal akibat kebiasaan merokok menyebabkan penurunan kadar catalase dan GPx. Menurunnya zat anti oksidan pada tubuh meningkatkan kadar molekul H2O2 didalam sel darah merah. Selain itu bahan-bahan carsinogenic (pemicu kanker) yang terdapat didalam rokok, seperti nikotin juga berperan dalam menambah konsentrasi radikal bebas.
Tingginya kadar nikotin meningkatkan terbbentuknya H2 O2 (radikal bebas) yang dapat merusak membrane spektrin sel darah merah. Spektrin yang rusak dapat dilihat dari banyaknya sel darah merah yang tidak lols saring. Bahkan pada perokok, kadar  H2 O2 semakin bertambah banyak karena asupan nikotin 30-90 mg dari rata-rata 2-3 pak rokok yang dihisapnya setiap hari.
Sel darah merah bersifat elastic dan hal ini dapat dilihat pada proses penyaringannya. Elastisitas darah merah akan menyebabkan penyesuaian diameter darah ketika melewati celah kapiler pada penyaringan dan secara spontan kembali kebentuk semula tanpa mengalami perubahan bentuk maupun fungsi.
Dari hasil penelitian dengan subjek para perokok aktif dan orang yang bukan perokok sebagai pembanding dengan cara menyaring sel darah merah menggunakan membrane polikarbonat berdiameter poli 5 µm dengan tekanan konstan sebesar 100 mmHg dalam waktu 3 menit pertama, didapatkan merokok dapat mengurangi sel darah merah yang lolos saring. Untuk didapatkan nilai presentase darah nyang lolos saring, darah diambil dari vena mediana cubiti manusia sebanyak 4 ml kemudian dimasukkan botol yang mengandung pelarut EDTA, lalu disaring dan dibedakan sebagai darah lolos saring dan tidak lolos saring. Kemudian dihitung jumlah sel darah merah yang lolos saring dengan jumlah sel darah merah yang tidak lolos saring, dikalikan 100%.
Pada perokok terjadi penurunan elastisitas sel darah merah sampai 47%, dan penurunan elastisitas akan berdampak fatal bila penurunannya sampai 47%. Namun berapapun presentase penurunan elastisitas sel darah merah tetap perlu diwaspadai karena akan memperpendek umur sel darah merah. Oleh sebab itu wajar jika terjadinya stress akan melipatgandakan terjadinya serangan kanker.  Hal ini dikarenakan pada kondisi stress system imunitas cenderung menurun, dan ini diperparah ketika jumlah antioksidan tertekan akibat tingginya kadar nikotin dalam darah. Pendekatan umur sel darah merah akibat menurunnya elastisitas sel darah merah juga akan melemahkan tubuh. Maka yang terbaik dalam  menghaddapi stress adalah memperbanyak ibadah dan menjauhkan rokok sebagai pereda stress.
Bekam Solusi Stress
Disamping itu solusi terbaik saat stress mendera adalah dengan cara berbekam. Bekam, selain meredakan ketegangan pembuluh darah, juga dapat mencegah peningkatan stress oksidatif pada sel darah merah. Pada hasil penelitian dengan metode penyaringan sel darah merah yang diambil dari subjek perokok dan non-perokok yang dibekam menunjukkan perbedaan yang signifikan.

Bekam / Canthuk / Hijamah
Bekam pada titik meridian (potent point) memicu terjadinya hipoksida dan pengeluaran darah rusak dari tubuh. Reaksi ini berfungsi untuk merangsang sumsum tulang segera menghasilakan sel darah merah yang baru (regenerasi erythrocit)melalui perangsangan hormone Eritropoetin. Sel darah merah generasi baru pada sirkulasi darah mengandung catalase dan GPx yang normal. Selain itu sel darah merah memiliki spectrin (dinding sel darah merah) yang masih utuh serta memiliki antioksidan yang masih dalam kondisi baik sehingga dapat menjalankan fungsinya menetralisir radikal bebas secara optimal.

Hasil ini mengungkap satu lagi fakta keajaiban bekam. Terbukti sedah secara  ilmiah bahwa bekam dapat mempunyai efek yang sangat penting unutk mempertahankan homeostasis sel darah merah sehingga dapat mencegah terjadinya stress oksidatif pada sel darah merah. Hal ini mengakibatkan peningkatan jumlah sel darah merah yang lolos saring oleh karena tidak terjadi gangguan elastisitas sel darah merah. Dengan kata lain, bekam adalah solusi jitu untuk mengatasi stress, terutama stress pada darah merah.
Postingan Terkait :


Widget by SEO Tutorial

4 komentar:

KANG MARTHO mengatakan...

setelah membaca uraian diatas,ternyata sungguh benar apa yang disampaikan Rosululloh dan kebenarannya tak dapat tersanggahkan oleh teori apapun berikut hadistnya:
Dari Anas bin Malik r.a,(ditanya) mengenai Hijamah, beliau berkata : bahwa Sesungguhnya Rasulullah ber-bekam/hijamah dan memrintahkan keluarga beliau dan Rasulullah bersabda: Sebaik-baik pengobatan yang kalian lakukan adalah dengan Hijamah.Hadit dari Ibnu Abi Umar juga menyebutkan demikian(Shahih Muslim 1577)

Abi mengatakan...

Shohih Kang...apalagi kalo kita melakukannya, walau satu kali kita sudah termasuh umat yang melaksanakan sunnah rosul.....mau ikut ?...Pak dosen ini adiknya P Gunawan Wibisono Boss kita...he...he

Anonim mengatakan...

wah baru saya tahu jika darah juga bisa stress, terimkash pak atas info yang bermanfaat ini :)

Abi mengatakan...

Terima kasih kunjungannya, semoga bisa berbagi pengetahuan.

Posting Komentar